Senin, 01 Februari 2010

Bahagia di mata Tuhan - repost

Post ini g ambil dari FS g, aslinya g tulis pas 17 Agustus 2007 ^^

Di waktu kita sedang susah, ada masalah, tidak jarang kita bertanya2 pada Tuhan, "Tuhan, dosa apa yg telah aku perbuat sehingga Engkau mencobai aku? (Buseet.... tiap ari bikin dosa juga masih gak sadar sampe tanya ke Tuhan segala, hehe) Ujung2nya, kita ngambek n nyalahin Tuhan, Tuhan sungguh tidak adil, orang yg korupsi tambah kaya, orang yang belum nikah tapi keburu hamil malah diaborsi, saya yang pengen punya anak gak bisa punya anak juga. Bukankah kenyatan itu dekat dengan keseharian kita, and ga munafik juga, dulunya saya juga seperti itu.
Tapi,...... Setelah banyak merenung..... menelaah.... dan menimbang.... (hehehe...)
Sudahlah! Kita berbuat baik, kita beramal, kita berdoa, apakah kita mengharapkan imbalan? Kita mengharapkan pujian? Ya itulah imbalan kita. Saya rasa, kalau kita dekat dengan Tuhan, tidak ada alasan buat kita untuk berkata bahwa kita tidak bahagia dan tidak hidup berkecukupan. Ketika kita dirundung masalah, kita masih punya semangat hidup untuk maju karena Tuhan beserta kita. Di saat kita sedang terpuruk ekonomi, kita tetap menghadapi hidup dengan kepala tegap dan yakin bahwa Tuhan pasti pelihara kita asal kita berusaha dan mau maju. Kebahagiaan itu ada dalam hati kita dan terletak pada kekuatan Roh dan jiwa yang telah diberikan Tuhan kepada kita.

Jadi, kalau kita berpikir menyumbang atau beramal untuk diberkati? Agar kita menjadi kaya? Lupakanlah, mari kita lebih mencintai Tuhan apa adanya seperti Tuhan mencintai kita apa adanya pula. Mari kita sebarkan cinta kasih Tuhan tanpa pamrih, tanpa prasangka sebelumnya. Bukankah begitu? So, cheer up your life, God allways be with us, if we believe Him. Amen
Regards,

Devi

3 komentar:

  1. Janganlah mencari sesuatu yang dunia butuhkan dari kita atau jangan lah panik karena ingin menjadi orang yang hidup berguna buat orang lain, tapi carilah segala sesuatu yang bisa membuat kita lebih bersemangat, karena hanya itu yang dunia dan sesama kita butuhkan. GBU

    BalasHapus