Senin, 17 Februari 2014

Just Do It - Antara Chanel, Picnic Roll, Alumnus 93, Tahir, & Tuhan

Halo! Selamat siang ^_^


Udah lama banget ya ga tulis-tulis. Semestinya udah lama banget mau nulis *beneran nulis? apa nyampah? hahahahahaha ^^V* cuma internet udah ga bersahabat lagi, ya gitu deh. Akhirnya daripada jadi bisul, siang ini saya sempatkan menulis pas lunch time. Soal apa nih? Hm....ini tulisan lebih buat menyemangati teman-teman yang tengah bergumul bekerja atau mengikuti keinginan untuk berwirausaha. Eh, buat yang lagi nyari PH juga bisa loh.... ^_^ yukk...


Dulu itu kan cita-cita saya punya brand sekeren Chanel, atau retail segede Zara, yah..yang berbau fashion design gitu lah ya. Emang awal-awal kehidupan saya *buset....bahasanya hahahahaha* penuh tantangan buat mewujudkan cita-cita saya itu. Cibiran keluarga dengan yang namanya SMK Tata Busana, atau hanya lulus D3 di bidang Tata Busana, apalah artinya dibanding jadi dokter, atau insiyur, eh...malah ujung-ujungnya jadi seorang akuntan. Tapi, tetep yah namanya kalo ga 'ngeyel' ya bukan Devi :p tetep curi-curi bikin sketch, bikin figure drawing. Setelah kerja, tetap saya sempatkan les figure drawing, & jahit menjahit, walaupun termasuk menyita waktu cukup banyak, apalagi setelah menikah. Oleh karena itu, yang single-single yuk mari, sebelum nasi menjadi nasi goreng, sempatkan kejar cita-citamu. Bukan berarti saya mengecilkan hati yang udah menikah, yang udah Bapak-bapak, yang udah Ibu-ibu, bisa koq kalau mau memulai, asal ada tekat. Eh! Ga cukup tekat, tapi juga komitmen & manajemen waktu yang baik, pasti bisa ^_^ Maklum yah, kalau sudah berkeluarga pasti ada pihak-pihak yang perlu diurusi & diperhatikan juga.

Ya, awal-awal kursus jahit, tetap menggebu-nggebu. Tahun kemarin masih, apalagi setelah lihat fashion show Denny Wirawan (designer Indonesia kesukaan saya) pingin bikin ini itu. Namun yah, perjalanan saya mencintai usaha di bidang fashion itu tersandung oleh besarnya tantangan yang diberikan. Ya, saya bicara mengenai realita. Untuk membuat sepotong baju saja, saya kudu nyari bahan sendiri, ukur-ukur, bikin pecah polanya, potong kain, obras, jahit, fitting, finalisasi karya. Tak mudah kalau harus membagi waktu dengan 8 - 5 saya bekerja (bahkan kadang 8 - 8 yah) dan 9 - 10 saya kerjakan impian saya itu. Saya jadi bosan, mentok, ujung-ujungnya mendadak rada benci ama yang saya sebut cinta pertama saya itu *lebay yaaaaa hahahahaha* Ditambah ikut 3 lomba berturut-turut yang lumayan menyita modal waktu & uang, belum kesampaian juga nangkring di 20 besar pun. Impian saya yang menyala-nyala surut sudah. Ya, sama dengan ketika kita cinta ama si A, menggebu-gebu, berbagai usaha kita kerahkan, namun berbagai macam celaan dialamatkan kepada kita, termasuk dari si A itu sendiri.

Lelah T.T (jujur itu yang saya rasakan) Cuma saya tidak mau menyerah, saya mau tetap komit mencintai si cinta pertama saya. Tetap bikin sketch, cuman perwujudannya? Nol! Karena ketika memulai, dibenturkan lagi dengan kenyataan modal yang harus saya keluarkan lumayan. Bahkan, saya berpikir untuk berbagi upaya dengan salah seorang sahabat saya, dengan harapan dia juga bisa saling mengingatkan saya. Hasilnya? Nol kembali T.T Di tengah keterpurukan saya, saya menemukan masak-memasak, manggang-memanggang sebagai cinta kedua saya. Dia menarik, tidak membutuhkan banyak waktu. Total untuk membuat pastel tutup, cake, atau apalah masakannya, even yang paling ribet & cape, bakso! Hanya butuh total waktu 6 jam (itu pun bisa saya kerjakan bersamaan dengan kerjaan lain) Ya, saya pun lebih suka berkesperimen ke masak-memasak, manggang memanggang, hias-menghias kue, walaupun belum bisa dikatakan ahli ^_^ Tapi saya menikmatinya, dan puji Tuhan, banyak apresiasi yang saya dapatkan. Teman-teman menyukai yang saya masak, plus berbagai sharing & masukan positif dari mereka. Dari hobby jadi duit, itulah yang saya alami dengan cinta kedua saya.

Ya, pelan-pelan saya mau mencoba bikin ini itu juga. Namun saya merasa bahwa cinta saya dengan si kedua ini, tak bertepuk sebelah tangan. Kami sama-sama saling mengisi, saya berusaha, dia memberikan tantangan & juga hasil :) Sedih sebenarnya meninggalkan si cinta pertama saya ^_^ *deep in my heart* Yah, meanwhile itu yang bisa saya lakukan. Rehat sejenak dari penolakan si cinta pertama saya. Someday, mungkin ketika senggang, ya, saya masih mau melakukannya, i'm going to be back, my love *kecup* *lebayyy....hahahahahahaha*


Nah, familiar kan dengan kejadian teman-teman sehari-hari ^_^ Terkadang kita mengalami begitu banyak penolakan. Sampai cape rasanya berdoa, kenapa rasanya jawaban tidak pula? Kalau dengar dari motivator koq sepertinya salah kita yang berusaha kurang keras? Kurang nekat? Kurang terencana? Seolah-olah kita adalah pribadi yang selalu kurang & tidak layak dicintai & mendapat sesuatu atau seorang yang mencintai kita ^_^


Mungkin karena mata kita terlalu buta. Menganggap bahwa sehelai baju Chanel adalah takdir kita? Padahal Tuhan mau kita berkarya & memberikan berkat melalui sekotak picnic roll :p *sok bijak pula pake analogi hahahahahaha* Mungkin kita sudah menganggap bahwa seorang Bobi adalah seseorang yang cocok mati dengan kita? Lupa bahwa kita bisa berkembang jauh....menjadi pribadi yang lebih baik ketika bersama Hadi :p Mungkin kita menganggap bahwa Sophia adalah cinta mati kita. Namun kita lupa, bahwa Luna jauh lebih pantas untuk kita ^_^ *eh koq sama ama korban Ariel, wakakakakakakakaka....pisss....pisss..... ^^V*


Teringat ama wejangan salah satu alumnus Hua Ind tahun 93 yah? Kita tidak bekerja sesuai yang kita cintai ^_^ Tapi sesuai yang diberikan tanggung jawab ke kita. Saya ingin tambahkan pula dari Bapak Tahir (Boss Group Mayapada) seorang ada beberapa tahapan sukses, di tingkat paling rendah, dia mengerjakan yang ingin ia kerjakan, di tingkat yang kedua dia bekerja karena dia bertanggung jawab, di tingkat ketiga dia bekerja karena ada visi. Mau punya visi? Semua orang mau. Namun visi itu tetap visi bila kita tidak berusaha menemukannya ^_^



PS : mau menyemangati Bapak & Ibu pekerja yang masih punya waktu untuk mengembangkan dirinya, BRAVO!! Berarti Anda punya manajemen waktu & otak yang baik ^_^ Ayo lebih semangat lagi buat bagi waktu & prioritas hidupnya.

Tetap semangat! Have a fabulous day to share!




Tuhan memberkati


DPS pamit