Senin, 17 Maret 2014

Ku Tau Yang Ku Mau - Simple Guidelines for Deciding the Right One

Selamat siang ^_^


Tulisan ini sekedar buat share aja, buat ngasih semangat juga buat teman-teman yang masih mencari 'soulmate' & keyakinan buat teman-teman yang takut nikah.

Lucu semestinya yang suka takut nikah tu cewek *berarti kalo cowok takut nikah sama aja banci, betul? dilempar bakiak ama yang merasa hahahahaha ^^V* Saya mencoba melihat-lihat kenapa sih sebegitu takutnya ama pernikahan? Padahal Paus Fransiskus sendiri pun mengatakan jangan takut. Iya, saya juga berusaha meyakinkan teman-teman, serahkan kuatirmu ke Tuhan.


Ya tentu saja kita ga sembarangan, ada kambing kita nikahin :p Saya kira langkah paling pas untuk menentukan seseorang cocok kita nikahi atau tidak bukan pada cinta ya ^_^ Syok? Kaget? Terjengkang? *mulai lebai, hahahahaha ^^V* Ya cinta emang salah satu syarat pernikahan. Tapi, bukan satu-satunya loh. Terus ada yang nyeletuk, ya jelas....duit....buat resepsi ama beli rumah *terjengkang, hahahahaha* Maksud saya, salah satu yang penting lain adalah : KU TAU YANG KU MAU, selanjutnya saya sadar dengan kemauan & pilihan saya ^_^


Sungguh disayangkan, beberapa perempuan, memilih pasrah untuk dipilih. Salah? O..so pasti ^_^ Eh tapi pasrah juga termasuk pilihan, kalau emang pasrah dipilih orang, ya yakinlah bahwa Anda pun pasrah ke depannya menerima dia seperti apa. Kita kudu punya kriteria yang jelas, itu HARUS. Ga cewek ga cowok, kudu punya KRITERIA. Entah mau seribu atau sepuluh ribu, kudu ada. Entah berjalannya waktu, disadari bahwa seribu itu benar-benar satu di antara semilyar, ya sok atuh kalau mau dievaluasi menjadi seratus.


Saya pingin cowok atletis! Oke, catet. Sadar kan ama konsekuensi dengan tubuh atletis? Selingkuh? Yaelah....udah jauh pula pikirannya, hahahaha. Homo? *terjengkang* Tubuh atletis itu bukan hal yang instan lho... ^_^ No pain no gain, itu benar. Coba diamati, itu tubuh atletis kenapa? Tiap hari nge-gym enam jam sehari? Diet mati-matian? Tiap makan nasi, sit up? Siap punya suami seperti itu? Anda sendiri? Concern nggak dengan kesehatan tubuh Anda? Kalau Anda ga concern, mungkin dia juga mencoba mengubah Anda agar jadi concern :) Siap diubah?


Saya pingin cewek jago masak, cewek rumahan, suka bersih-bersih. Cong, itu calon istri, bukan pembantu =p Jadi, setiap istri pasti punya konsekuensi. Coba dicek, yang jago masak, cewek rumahan bagaimana? Rata-rata malas kalau disuruh jalan keluar. Kenapa? Karena 'target' mereka itu begitu banyak di rumah. Yang bersih-bersih kompor, nyuci baju, bikin kue, bikin masakan, bersih-bersih piring. Siap kemana-mana sendirian? Ya mungkin pada awalnya dia mencoba ikut ritme kita yang suka bergaul di luar. Tapi, lama kelamaan cape juga kan menjadi seseorang yang bukan dirinya ^_^ Jadi, kalau pingin cari cewek rumahan suka bersih-bersih, mending rekrut pembantu aja deh >.< ^^V


Dan sederet-sederet kriteria lain, pasti semua ada konsekuensinya. Be careful with what you wish for, itu nyata adanya :)


Sekedar share (atau mungkin tak jemu-jemunya mengingatkan ya, abis bolak-balik ditulis) dulu saya banyak pemikiran ketika memutuskan, oke saya mau menikah dengan Hadi. Dengan sederet keinginan saya, cowok sederhana, hidupnya bersahaja -> ya so pasti pelit to ya :D *pis....my tweety* Dengan rumah di pegunungan, saya bisa ga hidup seperti itu? Jadi, saya pikir, berbagai macam arbitrasi & negosiasi banyak kami lakukan sewaktu persiapan menikah (di samping mumet ngebahas budget nikah juga sih) (membayangkan Israel & USA mau gabungin daerah, wkwkwkwkw)


Jadi, tolong buka mata. Pernikahan itu beneran indah, kalau kita tau dan sadar akan apa yang kita pilih. Kenapa? Bukan karena kita memilih yang indah. Tapi, sewaktu yang indah menjadi pudar, kita disadarkan kembali, ini lho pilihan saya, ini lho yang saya anggap indah itu. Ini PILIHAN saya. Mau nelen muntahan sendiri? Kalau ga jijik sih, boleh dicoba =P *sarkasme.com*


Buat yang udah terlanjur, memutuskan karena pasrah & emang karena ga tau aja, dulu emang cinta. Nasi sudah menjadi bubur kan? Namun, ingatlah, Tuhan sudah menyiapkan cakwe, daun bawang, ayam suwir, kaldu ayam, krupuk, & empingnya XD *ngopy dari picture Dewi* Tetap berjuang :) Ingatlah bahwa dalam perkawinan, kita tidak akan pernah sendirian. Kenapa? Ada anak? Pembantu? Selingkuhan? Ops...hahahaha.... Ya, seolah kita sendirian, kita punya Tuhan :) Kita bisa mendekatkan diri ke Dia, saat biasanya cuma mendekatkan diri ke pasangan doang. Mencoba mencari di mana akar permasalahannya, & mencari solusi yang tepat.


Note : suka juga ama artikel yang sempat di share teman2 mengenai pernikahan, fokuslah pada pernikahan. Tapi, yang menjadi garis bawah adalah, carilah pasangan yang bisa menghargai & mencintai keluarga intinya :) Itu akan jadi bekal dia, bagaimana memperlakukan kita kelak. Kalau sedari awal, calon sudah tidak bisa berdamai dengan keluarga sedarahnya, masih yakin dia bisa berdamai dengan kita kelak? Kalau yakin, ya sudah :) Ingat, menikah itu KEPUTUSAN.


Have a blessed day to share.


DPS pamit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar